TOKYO - Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan 8,9-di lepas pantai timur laut pada Jumat hari ini, memicu tsunami (4-meter) 13-kaki yang menghanyutkan mobil dan merobek bangunan di sepanjang pantai di dekat pusat gempa.
Di berbagai lokasi di sepanjang pantai Jepang, tayangan televisi memperlihatkan banjir, dengan puluhan mobil, kapal dan bahkan bangunan yang terbawa oleh air. Sebuah kapal besar tersapu oleh tsunami menabrak langsung ke pemecah ombak di kota Kesennuma di Prefektur Miyagi, menurut rekaman di NHK publik.
Badan meteorologi mengeluarkan peringatan tsunami untuk pantai Pasifik seluruh Jepang. Nasional NHK memperingatkan orang-orang dekat pantai untuk menjauh dari pantai ketempat yang lebih aman.
Pasifik Pusat Peringatan Tsunami di Hawaii mengatakan peringatan tsunami berlaku untuk Jepang, Rusia, Marcus Island dan Marianas Utara. Sebuah peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia dan negara bagian AS Hawaii.
"Gempa bumi telah menyebabkan kerusakan besar di daerah yang luas di Jepang utara," kata Perdana Menteri Naoto Kan selama konferensi pers darurat. "Beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah ini secara otomatis ditutup, tapi karena tidak ada kebocoran bahan radioaktif ke lingkungan.""Ini adalah daerah yang sangat seismik aktif di lepas pantai timur jepang yang telah menghasilkansejumlah gempa besar di masa lalu," kata Randy Baldwin di pusat gempa nasional di Golden,Colorado.
- Menteri luar negeri Jepang telah memerintahkan para pejabat untuk mulai mempersiapkan untuk menerima bantuan asing dan menyuruh mereka untuk memeriksa keselamatan orang asing yang tinggal di sini di negara menurut NHK TV.
Sebuah layar ambil diambil dari cuplikan berita dengan penyiaran publik Jepang NHK pada 11 Maret 2011 menunjukkan terbalik kapal di pelabuhan Kota Hachinohe, Aomori Prefektur. Gempa 8,9 skala Richter mengguncang Jepang besar, melepaskan sebuah tsunami yang kuat yang dikirim kapal menabrak pantai dan membawa mobil melalui jalan-jalan di kota-kota pesisir. JEPANG OUT AFP PHOTO / HO / NHKKredit: AFP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar